Dampak krisis yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 masih sangat terasa di segala aspek kehidupan kita sekarang, terlebih menyangkut masalah finansial perekonomian bangsa. Mulai dari perusahaan besar banyak yang melakukan penghentian kerja para karyawannya hingga para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengalami kesulitan untuk bertahan.
Sebagai langkah nyata pemerintah dalam membantu para pelaku Koperasi dan UMKM bertahan ditengah pandemi seperti sekarang, melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia membuat layanan konsultasi bisnis yang diinisiasi sebagai Pusat Informasi Pemulihan Ekonomi KUMKM sebagai wujud dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah strategi pemerintah untuk mengantisipasi dampak Covid-19 yang fokus di bidang ekonomi dan kesehatan. Untuk penanggulangan dampak ekonomi, dialokasikan anggaran khusus untuk Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Total anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khusus untuk KUMKM adalah sejumlah Rp123,46 triliun.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, saat Peluncuran Pusat Informasi Pemulihan Ekonomi Koperasi dan UMKM, di kantor Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan bahwa langkah ini adalah bentuk keterbukaan informasi kepada publik sekaligus mengajak semua stakeholder untuk bersama-sama menyukseskan program ini jika ditemukan kendala atau hambatan di lapangan.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki |
Lanjut, MenkopUKM juga membeberkan data dana PEN untuk koperasi dan UMKM yang disiapkan sebesar Rp123,46 triliun ini harus sudah bisa tersalurkan seluruhnya pada September 2020 tahun ini. Oleh sebab itu, pihaknya bersama dengan kementerian dan lembaga lain sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) akan terus melakukan koordinasi agar bisa dipercepat penyalurannya.
"Kami sebagai user pelaksana PEN untuk koperasi dan UKM akan terus mendorong dan mengakselerasi pelaksanaan PEN agar bisa segera diterima UMKM dan koperasi sesuai arahan Presiden," kata MenkopUKM.
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khusus untuk KUMKM ini dibagi menjadi 6 katagori program, antara lain :
- Pertama, subsidi bunga sebesar
Rp35,28 triliun terdiri atas:
1. Subsidi bunga perbankan dan perusahaan pembiayaan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp4,967 triliun. Pelaksana program ini adalah 42 instansi (bank, lembaga pembiayaan, dan koperasi)
2. Subsidi bunga perbankan dan perusahaan pembiayaan melalui program non KUR Rp 27,195 triliun. Pelaksana program ini adalah 102 bank umum, 1570 BPR, dan 10 perusahaan leasing
3. Subsidi bunga BUMN sebesar Rp2,592 triliun. Pelaksana program ini adalah PT PNM melalui UMi dan Mekaar serta Pegadaian
4. Subsidi bunga BLU dan koperasi sebesar Rp526 miliar. Pelaksana program ini adalah 4 BLU Pengelola Dana (PIP, LPDB, P2H, LMPUKP dan 297 Koperasi mitra BLU
- Kedua, penempatan dana untuk restrukturisasi sebesar Rp78,780 triliun. Pelaksana program ini adalah HIMBARA (Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN),
- Ketiga, belanja Imbal Jasa Pemnjaminan (IJP) sebesar Rp5 triliun. Pelaksana program ini adalah Askrindo dan Jamkrindo,
- Keempat, penjaminan untuk modal kerja (stop loss) sebesar Rp1 triliun. Pelaksana program ini adalah Askrindo dan Jamkrindo,
- Kelima, PPh Final Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar Rp2,4 triliun. Pelaksana program ini adalah Ditjen Pajak,
- Keenam, pembiayaan Investasi kepada Koperasi melalui LPDB sebesar Rp1 triliun. Pelaksana program ini adalah LPDB-KUMKM.
Penyerapan PEN untuk UMKM sampai 1 Juli 2020 sudah terealisasi antara lain untuk subsidi bunga KUR dan bantuan likuiditas koperasi melakui LPDB-KUMKM. Jumlah total subsidi bunga yang tersalurkan untuk penerima pinjaman KUR sebesar Rp 12,968 miliar atau 0,26% dari total subsidi bunga Rp35,80 triliun yang disiapkan. Ada 266 Koperasi sehat sebelum Covid-19 yang akan disasar untuk menerima program PEN LPDB-KUMKM sebesar Rp 1 triliun.
Belum semua penyalur KUR mengajukan subsidi bunga KUR terdampak Covid-19. Dari 42 instansi (bank, lembaga pembiayaan, dan koperasi) baru Bank BRI yang mengajukan subsidi bunga KUR. Subsidi bunga KUR sebesar Rp 12,968 miliar diberikan kepada 212.846 UMKM melalui BRI.
Penyerapan anggaran PEN lainnya masih dalam proses penyelesaian dokumen sumber/ DIPA. Seperti belanja imbal jasa penjaminan (IJP), pinjaman untuk modal kerja (stop loss), dan PPH final ditanggung pemerintah masih tahap penyelesaian regulasi oleh Kemenkeu sebagai pelaksana.
KemenkopUKM juga sedang mendorong penerbitan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) untuk menunjuk kuasa pengguna anggaran serta mempercepat proses bisnis sistem informasi kredit program (SIKP) dan integrasi data dengan OJK.
Per 1 Juli 2020, jumlah KUMKM yang telah menerima manfaat program PEN adalah 212.846 KUMKM. Total penyaluran PEN untuk KUMKM hingga 1 Juli 2020 sudah mencapai Rp250,16 miliar atau 0,20% dari anggaran Rp123,460 triliun. Pada bulan Juli ini, Teten Masduki menjelaskan akan ditargetkan penyaluran 50 persen dari dana pembiayaan Rp1 triliun yang menjadi Tupoksi LPDB KUMKM. “Tapi itu tergantung koperasinya, mengajukan atau tidak. Sebab, ada koperasi yang hanya butuh relaksasi saja dan tidak mau mengajukan pinjaman yang baru," ujar Teten.
Pada kesempatan ini pula turut menghadirkan tokoh Koperasi dan UMKM yang telah menerima manfaat, diantaranya ada Bapak H. Gusnal, SE.MM Ketua Umum Koppas Cempaka Putih dan Bapak Adhy Suryadi CEO dari Koperasi Syariah BMT itQan Bandung.
Adhy Suryadi CEO dari Koperasi Syariah BMT itQan Bandung |
Bapak Adhy Suryadi menyebutkan bahwa Koperasi mengalami situasi sulit selama pandemi ini, banyak anggota yang terdampak usahanya. Seperti oase di padang gurun ketika memang lembaga lain kesulitan untuk menyalurkan pendanaan, akhir Juni lalu BMT itQan Bandung mendapatkan pendanaan sebesar Rp 5 miliar dari LPDB-KUMKM. Kedepannya, semoga kucuran dana bantuan bisa lebih besar untuk dapat membantu lebih banyak anggota koperasi BMT itQan Bandung.
H. Gusnal, SE.MM Ketua Umum Koppas Cempaka Putih |
Kemudian Bapak H. Gusnal, SE.MM Ketua Umum Koppas Cempaka Putih juga memaparkan sejak tahun 2010 mereka sudah terbantu oleh pendanaan dari LPDB-KUMKM dan telah disalurkan ke lebih dari 6.000 pedagang pasar. Ia bersyukur karena per bulan Juni-Juli ini kegiatan perekonomian pasar sudah mulai kembali bergeliat. LPDB-KUMKM sebagai ujung tombak perekonomian semestinya harus selalu didukung dan dipermudah prosesnya. Sebab sebelumnya memang proses untuk pencairan dana melalui LPDB-KUMKM terbilang cukup sulit dengan 16 tahapan, sekarang akan dipermudah hanya melalui 3 tahapan saja, yakni tahap Legalnya dipenuhi, Analisis Usahanya dipenuhi, setelah itu pencairan.
Perkembangan penyerapan dana dari program Pemulihan Ekonomi khusus KUMKM ini nantinya akan di update setiap hari dalam bentuk persentase total dana yang telah disalurkan dan juga jumlah KUMKM yang menerima.
Untuk mendapatkan informasi lebih detail cara mendapatkan manfaat PEN untuk KUMKM, silakan follow channel media social @kemenkopukm di Twitter, Instagram, dan Facebook, website www.kemenkopukm.go.id, dan Call Center PEN untuk KUMKM di nomor Hotline 1500 587 atau Whatsapp 08111 450 587.