facebook linkedin twitter youtube

Jelajah Bareng Decky

cuss jalan!

    • Home
    • Travel
    • ITINERARY
    • Lantéh
    • Event
    • Contact

    Jadi ini merupakan lanjutan trip Singapura tahun lalu, ngajak temen-temen dari Kaltim yang belum pernah ke Malaysia buat 'menyicipi' sedikit rasa Malaysia di Johor Bahru. Itung-itung biar paspor mereka di cap 2 negara yang berbeda di trip perdana mereka nih hehe 



    Trip ke Johor ini sebenarnya cuma sebagai bonus karena tujuan utama kita adalah Singapura. Tapi karena kita punya cukup waktu, jadi just give it a shot lah yaa. Buat ke Johor Bahru dari Singapura itu gampang banget karena sudah terkoneksi satu sama lain dengan berbagai opsi transportasi umum, seperti direct bus (dari titik di Singapura langsung ke titik di JB), SMRT lanjut bus, atau SMRT lanjut kereta. 

    Waktu itu kami memilih 2 opsi berbeda untuk pulang. Untuk perjalanan pergi, opsi kami adalah naik SMRT dari Dhoby Ghout (karena terlebih dahulu kami mengunjungi National Museum of Singapore) perjalanan memakan waktu sekitar 50 menit untuk sampai ke Woodland Station.




    Lanjut, sesampainya di Woodland Station kita langsung menuju ke bagian bus terminal, tinggal ikuti petunjuk arah tertulis "Woodland Temporary Bus Interchange" yang persis berada di samping Woodland Station ini.  Sesampainya di sana, cari boarding sign "950" dengan rute Woodland Checkpoint / JB Sentral Checkpoint. 

    Kita menaiki SMRT Bus 950 untuk pergi ke Woodland Checkpoint. Harga tiketnya adalah $1.47 jika membayar menggunakan EZ-Card / Jenius, dan $2.30 jika membayar cash. Waktu tempuh hanya sekitar 15 menit. Setelah itu sampai di Woodlands Checkpoint kita harus keluar bus untuk pergi mengisi borang imigrasi dan scan passport meninggalkan Singapura. *Tips : Ikutin rombongan! Karena kita akan berpindah bus dan menggunakan bus yang berbeda. Jadi jangan sampai nanti kebingungan dan jadinya terpisah. Struk yang didapat dari bus sebelumnya juga jangan sampai hilang ya sebagai bukti naik ke bus lanjutan.

    Singapura dan Malaysia hanya dibatas oleh jembatan tol yang diakses oleh kendaraan umum seperti mobil, bus, dan kereta. Hanya membutuhkan waktu 10-15 menit (kalau tidak macet) dari Woodland Checkpoint menuju JB Sentral Checkpoint. Kalau dibaca dari blog lain sih katanya pernah ada yang jalan kaki karena pernah terjadi macet parah di sini. Tapi kalau hari normal kayanya ngga deh, jaraknya cukup lumayan sekitar 5km kalau jalan kaki gempor juga ya hehe



    Sesampainya di JB Sentral Checkpoint, kita masih harus melewati pemeriksaan imigrasi dan jalannya di dalam cukup seperti labirin, bikin bingung kalau menurut saya. Panjang gitu rasanya. Ohiya saya punya pengalaman cukup lucu ketika mengantri di imigresen (imigrasi) saat ditanya tujuan dan berapa lama di JB saya pun bilang "petang dah balik SG lagi pun, bang. Nak bawa kawan sahaja ni pergi kat zoo and JB Mal" Entah kenapa petugas imigresen tersebut bilang seperti ini kepada saya dengan ekspresi tidak percaya "Wah abang yakin ke bukan orang sini? Awak punya aksen and look tu macam orang sini sahaja" haha saya cukup tersipu sih karena akhirnya bekal 2 minggu yang saya habiskan di Kuala Lumpur saat menjadi volunteer Sea Games pada 2017 lalu belajar aksen dan bahasa Melayu pun terbayar! haha

    Lanjut, ketika sampai di JB City Square, kami bertiga memutuskan untuk membeli sim card! hahaha saya juga pernah kok kaya gini, waktu di Bangkok yang cuma 10 jam saya juga beli simcard untuk konektivitas internet (re:biar bisa bikin ig story) wkwkw jadi kita beli 1 simcard untuk di tethering ke 3 device gitu, harga SIM Cardnya cuma RM 21 untuk kuota aktif 7 hari total 3 GB. Dibagi 3 yaa jadinya lumayan hemat lah ya hehe

    Lanjut, kita mencari makan siang dan kita memilih Mcd (re : Mekdi di Malaysia) karena saya sudah rindu paket Nasi Lemak-nya dan kebetulan waktu itu juga ada McFlurry edisi terhad (khusus) dengan rasa Cempedak!!!! Excited banget karena buah cempedak/nangka adalah buat favorit saya! 

    Andai saja McFlurry Cempedak ini ada di Indonesia.....

    Nasi Lemak yang dijual di Mekdi Malaysia. Enak!

    Setelah beres makan siang, kami melanjutkan perjalanan menggunaka Grab ke Johor Zoo. Sebenarnya bisa jalan kaki sih, cuma karena ini bertiga dan jadi lebih murah buat patungan dan ga cape hehehe


    Kalau jalan kaki sekitar 3km sih

    Jujur, ini pengalaman pertama saya buat berkunjung ke Kebun Binatang hahahaha ini beneran! di tempat saya tingggal di Kalimantan tidak ada kebun binatang besar seperti ini. Bahkan, ke Ragunan saja saya belum pernah haha Sesampainya di sana kami membayar biaya masuk seharga RM 2 (Rp 7,000) untuk dewasa. Murah banget! Ohiya, harga untuk turis dan lokal sama saja ya. Toh, muka kita juga seperti warlok ini haha






    Di sini saya pertama kali melihat harimau, dan unta secara langsung juga. Excited banget haha setelah puas berkeliling kami pun menunaikan sholat Ashar. Kebetulan banget lokasi Johor Zoo ini berseberangan dengan Masjid Abu Bakar, salah satu masjid yang bersejarah di kota Johor Bahru. Adem banget! Mungkin karena letak masjid yang dekat dengan laut jadi sepoi-sepoi anginnya semriwing bikin ngantuk. Kebetulan waktu itu udah jam 5 jadi emang jamnya nyore nyantai. Masjid ini cukup unik kalo menurut saya, warna dominannya adalah hitam dan kuning. Interior dalamnya unik bertabur emas, sepertinya baru selesai di renovasi. Tempat wudhunya juga keliatan baru dengan keran yang keren banget  bisa mengatur sendiri tingkat derasnya air dan jenis tekanan air yang berbeda pula (atau mungkin saya saja yang udik hehe)



    Semacam area teras nih, chandeliernya bagus!

    Eksterior Masjid Abu Bakar

    Interior Masjid yang dominan berwarna putih - emas

    Setelah melaksanakan sholat Ashar dan leyeh - leyeh sebentar, kita melanjutkan perjalanan pulang ke Singapura. Tak lupa sebelum pulang kita main-main dulu ke JB City Square lagi yang lokasinya tak jauh dari JB Checkpoints. Saya beli berberapa barang titipan dan tak lupa membeli berberapa makanan serta cemilan yang saya sudah kangen banget dari Malaysia.

    Untuk perjalanan pulang, kami memilih rute naik Bus yang berbeda. Kali ini menggunakan bus CW 2 rute Bus yang langsung menuju ke Bugis (Quuen Street) di Singapura. Dari Woodland Checkpoint kita langsung turun ke bawah untuk mencari bus dengan tujuan yang kita inginkan. Memang cukup mengantri jadi jaga selalu barang bawaan dan jangan sungkan buat bertanya ya.











    Continue Reading

    Wisata Museum tuh bisa jadi pilihan banget buat kalian yang pengen nemuin hal baru dari Singapura. Karena jangan pikir ke museum itu boring dan ga seru ya gengs. Museum di Singapura ini beyond expectation banget! 

    Singapore Art and Science Museum dari kejauhan berdampingan dengan Marina Bay | dok.pribadi

    Sebelum tiba di Singapura, kita emang udah pengen banget main ke Singapore Art and Science Museum ini. Ada berberapa pilihan exhibition yang bisa dipilih nih, per Agustus 2019 kita memutuskan untuk melihat exhibition "Alice in Wonderland". baca juga ("PANDUAN JALAN - JALAN KE SINGAPURA 3 HARI 2 MALAM (+ Itinerary dan Budget)"

    Kita udah beli tiketnya in advanced di tiket.com, karena waktu itu harganya cukup bersahabat. 1 tiket dibandrol dengan harga kurang lebih IDR 137.000/pax. Kalau beli langsung di counter harganya memang cukup mahal, yakni sekitar IDR 190,000 /pax. Kadang suka ada promo khusus buat beli tiket attraction seperti ini di berbagai OTA seperti Tiket, Traveloka, atau Pegi-Pegi. Jangan lupa buat sering dicek berkala aja gengs, siapa tahu jadi lebih murah kan :D


    harga tiket untuk 3 orang
    harga tiket untuk 3 orang | dok.pribadi

    Lokasinya juga gampang banget dicari, tepatnya masih satu komplek sama Marina Bay nih gengs alias sebelahan banget! Jadi masuk aja nih ke Marina Bay nanti naik ke lantai paling atas dan cari plang petunjuk tulisan "Art Science Museum/Muzium" ikuti jalannya aja nanti akan ketemu dengan bangunan ikonik berbentuk bunga teratai ini yang worth banget buat dijadiin background foto kalian!

    Masuk ke dalam kita akan disambut dengan Fabcafe buat kalian yang mau nongki sambil menikmati angin sepoi-sepoi dengan pemandangan Merlion Statue yang tidak jauh dari lokasi Artscience Museum ini atau sekadar ingin melepas penat setelah berkeliling. Lanjut, untuk pembelian serta penukaran tiket berada di Basement 2, turun menggunakan eskalator yang berada tidak jauh dari FabCafe.

    Turun dari eskalator tempat pembelian tiket pun sudah terlihat. Kalau kalian sudah beli tiket seperti yang kami lakukan, kalian tinggal beratur mengantri di depan pintu exhibition yang kalian pilih. Ohiya, sebelum masuk pastikan kalian tidak membawa barang yang besar ya, seperti koper. Nah, koper atau barang lain punya kalian bisa dititip sementara di lantai Ground, di information center dekat pintu masuk tadi (sebelah kanan).


    Nah, masuk ke dalam exhibitionnya ini lumayan antri gengs. Kami menunggu giliran masuk sekitar 15-30 menit dan kita pun mendapatkan kertas petunjuk mengenai Alice in Wonderland Exhibition ini,  dalam bentuk "Lost Map of Wonderland" setelah itu masuk dan kita dijelaskan sedikit mengenai kertas petunjuk yang telah kita dapatkan tadi.

    Kita diajak berkeliling seakan-akan kita adalah Alice yang masuk ke dalam dunia 'magical wonderland' ini. Ada banyak instalasi seni yang menarik banget yang berbasis kepada film Alice in Wonderland. Instalasi seni di sini ada berberapa yang hidup serta bisa berubah secara real time. Istilahnya kita bisa berinteraksi dengan instalasi seni-nya. Canggih banget! 




    Jadi buat yang belum paham banget sama cerita di Alice in Wonderland juga ga masalah banget karena dari awal masuk ke exhibitionnya kita bakal disuguhin aktivitas dan ceritanya dari awal kok. Ada juga cuplikan-cuplikan dari filmnya dari awal atau yang terbaru. Berberapa instalasi seni juga sepertinya original dari waktu film Alice in Wonderland pertama kali di tayangkan. Alice in Wonderland ini sendiri udah disadur ke dalam lebih dari 40 film dan 30 program televisi loh! Banyak banget hal seru dibalik layar yang bisa kita lihat disini, totalnya ada lebih dari 300 objek kaya buku edisi perdana, gambar, proyektor,  properti yang digunakan saat shooting, boneka-boneka, kostum, sampai poster dari semua film Alice in Wonderland dari seluruh dunia juga (baca juga : Alice in Wonderland Marina Bay) Kalo menurut gw sih berberapa propertinya cukup creepy ya karena itu jadul banget tapi tetap menarik! Kapan lagi nih bisa liat properti asli dari film legendaris kan.

    Kita menghabiskan banyak waktu untuk berkeliling dan foto-foto karena instalasi seninya keren dan secanggih itu! Berberapa juga bisa kita lihat secara interaktif melalui "lost map of Wonderland" yang sebelumnya kita dapet di awal tour sebelum masuk. Tinggal di scan dan akan ada "petunjuk" yang bisa kalian dapatkan! Nah, menjelang akhir tour ini menurut gw yang paling menarik! Jadi kita bisa "bermain" dengan Interactive Map nya nih, kita bisa berkreasi menempelkan berberapa stiker yang tersedia di peta yang kita dapetin di awal tadi dan membuat diri kita masuk ke dalam dunia Alice in Wonderland! 


    Terakhir banget nih sebelum kita mengakhiri tour di dalam exhibitionnya, ada satu interaction activity yang sayang banget kalau dilewatkan! No wonder, buat masuk ke dalamnya kita harus antri lagi. Jadi ini adalah scene ikonik dari Alice in Wonderland A Mad Tea Party! Buat yang udah pernah nonton pasti familiar banget dong sama scene gila dan seru Mad Hatter ini. Dengan menggabungkan teknik VFX dan pemetaan proyeksi canggih kita jadi bisa merasakan 'secara langsung' gimana gila dan serunya Tea Party layaknya di film!





    Continue Reading

    Masih ingat dengan jelas awal tahun ini saya dan berberapa teman-teman saya sempat pergi menjelajah Cirebon menumpang Kereta Api Tegal Ekspress jurusan Pasar Senen (PSE) - Cirebon Prujakan (CNP). Siapa yang mengira trip itu merupakan trip terakhir yang saya lakukan sebelum pandemi semakin merajalela hingga sekarang (Juni 2020).


    sumber : dok.pribadi


    Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah mulai dilonggarkan di sejumlah daerah di Indonesia - termasuk di DKI Jakarta. Per 4 Juni 2020 mulai memasuki masa transisi menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). 

    Apa itu Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)? Menurut situs https://www.menpan.go.id/ adalah pola hidup yang mendorong adanya perubahan perilaku masyarakat dari kebiasaan lama ke kebiasaan baru yang lebih sehat, sehingga aman dari ancaman COVID-19 namun tetap bisa produktif untuk melangsungkan kegiatan ekonominya.

    Kebiasaan baik selama pandemi | sumber : grafis KamaDigital

    Pembukaan kembali sejumlah sektor menuju menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini harus melalui tahapan-tahapan yang ketat dan secara hati-hati. Kebiasaan baru ini terutama dilaksanakan terhadap sektor yang rentan terkena penyebaran, salah satunya adalah sektor transportasi. Pemerintah mengeluarkan aturan pengendalian transportasi di masa Adaptasi Kebiasaan Baru yaitu Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 41/2020, Surat Edaran No. 11, 12,13,14. Aturan tersebut dibuat agar masyarakat dan petugas transportasi tetap #AmanProduktif dari penularan Covid-19 dengan mengutamakan protokol kesehatan seperti jaga jarak, memakai masker, cuci tangan dan kebersihan di sarana dan prasarana transportasi.

    Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa dalam menghadapi masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), Kementerian Perhubungan temenyiapkan sistem transportasi yang berkonsep higienis dan humanis yang diutamakan adalah aspek kesehatan namun juga tetap memperhatikan aspek ekonomi. Untuk itu,transportasi publik harus lebih higienis, humanis, dan tentunya less contact, yang memberikan solusi dan manfaat bagi rakyat banyak.


    Perbedaan Naik Transportasi Umum | sumber : grafis KamaDigital

    Dikutip dari https://setkab.go.id, secara umum ruang lingkup pengendalian transportasi pada masa transisi menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini dilakukan di seluruh wilayah dan untuk wilayah yang ditetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Para penumpang angkutan umum dan kendaraan pribadi, para operator sarana dan prasarana transportasi wajib melakukan penerapan protokol kesehatan, penerapan pembatasan jumlah penumpang dari jumlah kapasitas tempat duduk dan penerapan physical distancing (jaga jarak) mulai saat persiapan perjalanan, selama perjalanan, hingga saat sampai tujuan atau kedatangan.


    situasi di dalam gerbong MRT | sumber : dok.pribadi

    Situasi di dalam gerbong commuter line | sumber : dok.pribadi




    Selama 3 bulan terakhir, saya pun harus merasakan kerja dari rumah (WFH) dan hanya masuk ke kantor 1x/minggu. Itu pun pada bulan April-Mei saya merasakan kesulitan karena ojek online sebagai moda transportasi utama saya sehari-hari sedang ditiadakan. Beruntung, per 4 Juni ini berberapa transportasi publik di Jakarta sudah mulai dlonggarkan. Saya pun berkesempatan untuk mencoba naik commuter line dan MRT lagi setelah sekian lama.

    Aman dan Produktif | Sumber : Grafis KamaDigital

    Perlahan masyarakat Jakarta pun mulai beradaptasi dengan perubahan in sepemantauan saya seperti menjaga jarak dengan tidak duduk di kursi yang mempunyai marka dan menggunakan masker di tempat umum.

    Jika transportasi sudah mulai bangkit, lalu apa selanjutnya?


    Terbersit di pikiran saya tentang bagaimana nantinya saya sebagai seseorang yang suka jalan-jalan ini dapat kembali 'ngetrip' di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini? Mengingat sektor pariwisata ini merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampak dari pandemi Covid-19 ini. Menurut saya pemerintah harus terus berinovasi menciptakan terobosan baru ditengah pandemi ini termasuk di sektor pariwisata agar geliat pariwisata kita perlahan dapat bangkit. Ada salah satu artikel yang saya baca bilang kalau saat ini pemerintah melalui Kementerian Pariwisata akan fokus untuk mendorong perjalanan turis domestik serta pengukuhan kembali protokol kesehatan dibidang pariwisata.

    Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo R.M.Manuhutu menjelaskan bahwa mpemerintah saat ini sedang berusaha membuat rasa percaya pada wisatawan bahwa tempat yang dikunjungi sudah menerapkan protokol kesehatan yang aman.

    protokol kesehatan harga mati | sumber : grafis Kamadigital

    Untuk Kementerian Perhubungan, besar harapan saya jika armada transportasi publik di DKI Jakarta dapat terus meningkatkan pelayanannya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada, memperbanyak jumlah armada / waktu di jam sibuk, lebih sigap dalam menyikapi jam sibuk karena kerap kali terjadi penumpukan penumpang, sosialisasi menyeluruh kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan ini.

    Saya sih berharap kita harusnya selalu aware untuk terus meningkatkan rasa kepedulian kita untuk menjalankan protokol kesehatan di manapun kita berada. Jangan disepelekan karena langkah sekecil menggunakan masker dan hand sanitizer pun akan berpengaruh untuk diri kita maupun orang lain. Kegiatan perekonomian pun perlahan akan dapat segera pulih dan berjalan kembali tetapi tidak menimbulkan kasus-kasus baru.

    Semoga.

    Stay safe and healthy, semua!


    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Siapa sih Decky?

    Photo Profile
    Decky Tri Isdian Novianoor Travel Planner

    From Indonesia to the world. Ready to explore bareng Decky? Read More

    Total Pageviews

    Labels

    #AkudanKorea #BijakBerplastik #BookingLokal #ceritalivina #Event #experience #FactoryOutletJakarta #Filipina #GampangKan #itinerary #KeKoreaAja #KembaliKeAncol #Kemenhub #korea #KTO_id #lanteh #Mangga2SquarePusatFO #philippines #ReviewDecky #ScarlettWhitening #Singapore #Staycationbarengdecky #TransmateJourney #travel #travelsafe #WKS2021 #worldfluday

    recent posts

    Featured Post

    Low Reading Interest of Children & Teenagers and Library Availability in Indonesia

    Low Reading Interest of Children & Teenagers and Library Availability in Indonesia Hello, my name is Decky Tri Isdian Novianoor, I&...

    Blog Archive

    • March 2023 (2)
    • February 2023 (1)
    • January 2023 (1)
    • September 2022 (2)
    • August 2022 (2)
    • June 2022 (2)
    • May 2022 (1)
    • March 2022 (1)
    • February 2022 (1)
    • November 2021 (3)
    • October 2021 (1)
    • September 2021 (6)
    • August 2021 (2)
    • July 2021 (4)
    • June 2021 (3)
    • May 2021 (2)
    • April 2021 (3)
    • March 2021 (4)
    • November 2020 (1)
    • August 2020 (2)
    • July 2020 (1)
    • June 2020 (3)
    • December 2019 (1)
    • November 2019 (5)
    • October 2019 (2)
    • September 2019 (2)
    • August 2019 (3)
    • July 2019 (1)
    • October 2015 (2)
    • November 2013 (1)
    • March 2013 (4)
    • December 2012 (1)
    FOLLOW ME @INSTAGRAM

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top